Hotel Mercure Padang dilihat dari Pantai Padang |
Pertumbuhan industri perhotelan di Kota Padang setelah gempa 2009 betul-betul fantastis. Ini berbeda dengan situasi ketika saya menulis tentang Hotel di Kota Padang pada Agustus 2010 lalu. Bahkan dengan isu gempa dan tsunami yang terus membayangi Kota Padang sampai saat ini tidak mengendorkan niat investor untuk menanamkan modalnya untuk membangun hotel di Kota Padang.
Tiga tahun setelah gempa 2009, hotel yang dulu hancur, rusak berat dan rusak ringan kembali dibangun. Hotel-hotel baru juga bermunculan di berbagai tempat dengan berbagai kelas. Ada yang menggunakan nama baru diatas hotel lama yang kembali dibangun, seperti hotel Ambacang yang dulu hancur akibat gempa, sekarang berdiri hotel baru diatasnya dengan nama baru pula yaitu Hotel Alana. Mungkin pemiliknya juga baru.
Selain itu juga ada hotel baru berbintang, seperti Hotel Mercure. Hotel-hotel butik dan hotel bintang dua kebawah juga bermunculan seperti Plan B, Savali, Daima, Rumah Nenek dan lain-lain. Hotel lama yang direnovasi atau yang dikembangkan dan tetap menggunakan nama lama juga kembali menyemarakkan industri perhotelan di Kota Padang.
Ada hotel yang mencoba memikat tamunya dengan keunikannya dan berbagai pelayanan. Hotel Bunda misalnya terkenal sebagai hotel islami, hotel Basko Premier menurut saya sistem keamanannya paling bagus, hotel Sriwijaya menyediakan sepeda untuk tamunya, hotel Mercure dengan view ke Pantai Padang dan design yang ramah gempa dan tsunami, hotel Savali yang desainnya unik minimalis dan ada juga hotel yang banyak berkeliaran wartawan bodrex yang selalu mengintai setiap seminar atau acara sejenis yang diadakan di hotel tersebut (maaf, saya tidak ingin menyebut nama hotelnya).
Untuk layanan WiFi gratis, hotel di Kota Padang, rata-rata semuanya sudah menyediakan layanan ini. Ada yang free sampai ke kamar, ada yang di lobby dan ruang pertemuan saja. Ada yang gratis dan ada yang berbayar.
Saat ini hanya satu hotel yang lambat sekali proses perbaikannya, yaitu Hotel Bumi Minang Padang. Hotel berbintang dan grup Sedonna ini entah sampai kapan selesai proses retrofitting atau perbaikan struktur tiangnya. Hotel Bumi Minang, merupakan proyek retrofitting terbesar dan terlama di Kota Padang (menurut saya).
Berikut adalah daftar hotel di Kota Padang yang saat ini sudah beroperasi penuh. Beberapa hotel sudah saya coba menikmati pelayanannya sebagian lain belum. Daftar ini diambil dari situs Minangkabau Tourism yang dikelola Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Barat. Tidak hanya hotel, tapi juga ada homestay dan wisma. Saya yakin, dengan banyaknya hotel ini, cukup untuk menampung tamu yang datang untuk mengikuti atau menonton event Tour de Singkarak setiap tahunnya.
- Hotel Mercure
- Hotel Aerowisata Premier Basko
- Hotel Pangeran Beach
- Hotel Pengeran City
- Hotel Plan B
- Hotel Savali
- Hotel Hayam Wuruk
- Hotel Jakarta
- Hotel Sriwijaya
- Hotel Bunda
- Hotel Aliga
- Hotel Alana
- Hotel Inna Muara
- Hotel Padang
- Hotel Garuda
- Hotel Guest Houese Beach Boy
- Hotel Grand Sari
- Hotel Cavery Beach
- Hotel Rocky Plaza
- Hotel Daima
- Wisma ION
- Hotel Alfumar
- Hotel Femina
- Homestay Maranatha
- Hotel Jesnic
- Hotel Ashoka Parmin
- Wisma Jati
- Hotel Son & Son's
- Hotel Nabawy Syariah
- Wisma Mutiara
- Hotel D'Dave
- Hotel New Castle
- Guest House Al Ghani
- Wisma Belanti
- Guest House Monata
- Hotel Musafir Inn
- Hotel Surya Palace
- Hotel Mervit
- D'Monty Hotel
- Hotel Rumah Bundo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar